Crystal Palace telah mengakhiri pembicaraan mereka dengan Nuno Espirito Santo sebagai kandidat manajer baru musim depan. Sebab pelatih asal Portugal itu meminta permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh manajemen klub.

Nuno Espirito Santo menjadi salah satu nama pelatih yang menjadi kandidat kuat pengganti Roy Hodgson sebagai manajer di Crystal Palace. Musim 2020/21 lalu, ia membawa Wolverhampton finish di urutan 13 Premier League sebelum akhirnya memutuskan mundur sebagai manajer tim tersebut.

Pria berumur 47 tahun itu dianggap bisa meningkatkan kualitas The Eagles musim depan, oleh sebab itu manajemen klub berkeinginan untuk menunjuknya sebagai manajer. Menurut sejumlah media, Nuno Espirito Santo pun membuka pintu untuk kembali menangani klub yang berkompetisi di Premier League musim depan.

Akan tetapi, nampaknya rencana tersebut tidak akan berjalan karena Crystal Palace dikabarkan mundur untuk mendapatkan tanda tangan Nuno Espirito Santo sebagai manajer menurut laporan dari Daily Mail. Manajemen klub batal untuk mengontraknya sebagai manajer dikarenakan pelatih tersebut meminta beberapa hal yang belum mampu dipenuhi oleh Crystal Palace saat ini.

Selain itu, permintaan tersebut sedikit membuat manajemen klub ragu karena musim lalu dirinya hanya membawa Wolverhampton finish di posisi 13 klasemen akhir Premier League. Hanya berjarak satu poin lebih banyak dari Crystal Palace musim lalu.

Kini The Eagles sedang mencari alternatif lain sebagai manajer sekaligus pengganti Roy Hodgson musim depan. Beberapa nama telah menjadi perhatian manajemen klub sejauh ini, mulai dari Steve Cooper, Ismael Valerian, Eddie Howe hingga Frank Lampard.

Kedatangan manajer baru di Selhurst Park musim depan juga bakal menjadi penentuan bagi beberapa pemain Crystal Palace seperti Wilfried Zaha. Sebab seandainya klub gagal bersaing di Premier League musim depan, bukan tidak mungkin pemain-pemain andalan mereka mulai memiliki keinginan untuk hengkang.

Crystal Palace sebenarnya hanya memiliki target untuk bertahan di Premier League musim depan, tetapi mereka juga ingin bersaing di papan tengah ketimbang berjuang di dekat zona degradasi. Oleh sebab itu, manajemen klub wajib menunjuk seorang manajer yang bisa mengangkat performa tim musim depan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.