Dunia olahraga berduka dengan wafatnya Kobe Bryant pada hari Minggu lalu. Helikopter yang dinaiki oleh Kobe dan putrinya, Gianna Bryant, mengalami kecelakaan parah di sekitar Calabasas, Los Angeles, sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Tujuh korban lainnya yang ikut dalam helikopter tersebut pun diperkirakan tidak dapat tertolong. Departemen Kebakaran Los Angeles pun mengonfirmasi kecelakaan helikopter tersebut.

Kepergian Kobe Bryant menyisakan duka mendalam bagi dunia basket. Beberapa pertandingan NBA yang digelar Minggu malam melakukan penghormatan kepada mendiang Bryant dengan momen mengheningkan cipta. Pertandingan antara New Orleans Pelican dan Boston Celtics pun dibuka dengan 24-second violations dari kedua tim untuk menghormati jasa Bryant dalam basket. Mantan rekan setim Bryant, Shaquille O’Neal, mengirimkan pesan kehilangan salah satu rekan tim terbaiknya semasa berkiprah di Los Angeles Lakers.

Banyak atlet pun mengirimkan pesan belasungkawa atas kepergian Kobe Bryant termasuk para pesepakbola. Neymar yang sering hadir dalam pertandingan NBA sebagai penonton mengungkapkan duka citanya dengan selebrasi gol khusus saat mencetak gol ke gawang Lille kemarin. Pemain asal Brasil itu mengacungkan tangannya dan membentuk angka 24 yang melambangkan nomor punggung legendaris milik Bryant. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo pun mengirimkan pesan dan doa untuk keluarga pebasket yang tidak pernah berkostum selain Los Angeles Lakers ini.

Selain dikenal sebagai legenda NBA, Kobe Bryant juga merupakan penggemar sepakbola. Sejak usia dini, Bryant telah menggemari sepakbola dan klub favoritnya adalah AC Milan. Dalam satu wawancara, Bryant mengatakan bahwa dirinya telah menjadi fans AC Milan semenjak kecil dan Marco Van Basten menjadi pemain yang paling diidolakan.

Pada tahun 2013, mantan pebasket tim nasional Amerika Serikat ini akhirnya mengunjungi San Siro dan lapangan latihan AC Milan untuk melihat langsung klub sepakbola idolanya.

Pengalaman semasa tinggal di Italia yang membuat pebasket asal Amerika Serikat ini jatuh cinta pada sepakbola. Joe Bryant, ayah dari Kobe Bryant, melanjutkan karier basket di Italia sehingga harus memboyong istri dan juga Kobe Bryant ke negeri pizza.

Pada usia 6 tahun, Bryant dikenalkan pada sepakbola dan sempat ingin menjadi pesepakbola profesional. Pada beberapa kesempatan wawancara, ayah dari empat putri ini bahkan fasih berbahasa Italia. Namun, setelah kembali ke Amerika Serikat pada tahun 1991, Bryant memutuskan untuk fokus ke dunia basket.

Semasa hidupnya, Kobe Bryant telah memberikan banyak dampak positif terhadap dunia olahrga. Pemain dengan sebutan Black Mamba ini berhasil menginspirasi banyak atlet dunia, seperti Joe Embiid. Maka, tidak aneh bila kepergian Bryant disambut dengan berbagai pujian dan penghormatan dari dunia olahraga. Selamat jalan, Black Mamba.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.