Menjelang final Liga Europa Roma melawan Sevilla pada Rabu malam waktu Eropa, Jose Mourinho menegaskan bahwa hanya klub terbaik dan terbesar yang biasanya mampu melaju jauh di kompetisi Eropa berturut-turut.
The Special One duduk untuk wawancara singkat dengan Sky Sport Italia pada Senin sore, dua hari sebelum Giallorossi turun ke lapangan di Budapest dengan tujuan menjadi tim pertama yang menggagalkan enam kali juara Liga Europa Sevilla di final.
Mourinho, yang belum pernah kalah dalam lima final Eropanya hingga saat ini, juga mengaku tidak lagi mementingkan gelar juara, melainkan lebih fokus untuk membawa kebahagiaan bagi suporter Roma.
“Kami bekerja keras setiap hari untuk membangun sejarah Roma, hanya klub besar dengan sejarah hebat yang biasanya mampu mencapai dua final Eropa berturut-turut,” kata Mourinho pada Senin sore.
“Saya tidak terlalu memikirkan apa yang telah saya menangkan dalam karier saya. Masa lalu adalah masa lalu dan sejarah tidak dapat diubah. Saya selalu melihat ke masa depan, mungkin inilah rahasia filosofi saya.
“Saya sudah lama berkecimpung di sepakbola, final ini adalah final baru. Pada titik ini, saya tidak lagi berpikir tentang apa yang bisa saya menangkan, tetapi tentang kebahagiaan yang bisa saya berikan kepada para penggemar Roma.
Ini adalah kota yang tumbuh subur di sepak bola. Roma adalah tentang rasa memiliki, menjadi bagian dari sesuatu.”
Sky juga bertanya kepada Mourinho tentang masa depan jangka panjangnya sebagai pelatih, tetapi di usia 60 tahun, Mourinho bersikukuh bahwa dia masih memiliki banyak tahun tersisa dalam permainan sebelum mengakhiri kariernya yang luar biasa.
Dia berkata: “Saya belum siap untuk menutup bab ini sama sekali. Saya sudah bermain sepak bola selama bertahun-tahun, orang mengira saya lebih tua dari saya.
Mungkin mereka melihat rambut putih saya dan mengira saya sudah tua, tetapi saya belum cukup umur untuk berpikir untuk berhenti.
Anda masih akan melihat saya selama bertahun-tahun yang akan datang.
sumber Football Italia
