PSIS Semarang yang sempat terseok-seok, kini berubah menjadi tim kuat. Tim Mahesa Jenar ini berhasil mendulang tiga kemenangan dalam empat laga terakhir di Shopee Liga 1 2019.
PSIS Semarang mengalami pergantian pelatih pada akhir putaran pertama dari Jafri Sastra ke Bambang Nurdiansyah akibat performa yang jeblok. Namun, penampilan PSIS sempat masih labil, bahkan sulit menang di kandang sendiri.
Hari Nur Yulianto dkk. justru lebih sering meraih hasil maksimal di markas lawan. Puncaknya, setelah memenangi laga atas PSS Sleman dengan telak 3-0 pada pekan ke-26 (2/11/2019), PSIS seperti menemukan jati dirinya.
Meski kemudian kalah di kandang Persib Bandung dengan skor 1-2 (6/11/2019), dua kemenangan beruntun diperoleh dengan menjungkalkan kandidat juara Bali United 1-0 (15/11/2019) dan tuan rumah Tira Persikabo 2-1 (22/11/2019).
Satu di antara langkah sukses PSIS adalah kehadiran Dragan Djukanovic asal Montenegro, yang menjabat direktur teknik tim. General Manager PSIS Semarang, Wahyu Winarto, menyebut tim pelatih PSIS kini makin bertambah kuat.
โKerja sama antara pelatih kepala Bambang Nurdiansyah dan Dragan sangat baik, bisa dilihat saat menang di kandang Tira Persikabo. Keduanya saling mengisi yang berdampak positif di skuat, pemain jadi tambah bersemangat,” ungkap pria yang akrab disapa Liluk itu kepada Bola.com, Selasa (26/11/2019).
“Kerja sama dan komunikasi keduanya sangat bagus. Artinya, masing-masing bisa menempatkan posisi di tim pelatih. Saya pastikan tidak ada istilah matahari kembar di PSIS Semarang,” beber Liluk.
Target Sapu Bersih
PSIS Semarang saat ini masih menempati posisi ke-13 klasemen sementara dengan nilai 34 atau unggul tujuh poin dari penghuni zona degradasi. Dengan enam laga tersisa dan lima di antaranya dimainkan di kandang sendiri, PSIS optimistis bertahan bahkan menembus peringkat 10 besar.
“Kami harus punya poin di atas 40. Artinya, tiga kemenangan lagi sebenarnya sudah cukup aman buat kami. Ada lima laga kandang sudah wajib harus kami sapu bersih dengan kemenangan,” kata Liluk.