Hubungan politik antara Amerika Serikat dan Iran telah tegang selama bertahun-tahun dan kedua negara saling berhadapan dalam pertandingan Piala Dunia pada Selasa malam.

Pemain internasional Amerika Serikat Antonee Robinson menunjukkan kelasnya dengan menghibur Ramin Rezaeian dan pemain Iran lainnya setelah Stars and Stripes berkembang dan memulangkan lawan mereka pada Selasa malam.

Citra Robinson merangkul Rezaeian adalah salah satu yang terkuat di Piala Dunia Qatar. Hubungan politik antara AS dan Iran telah tegang selama beberapa dekade dan kedua negara belum pernah bertemu di lapangan sepak bola sejak Januari 2000.

Manajer AS Gregg Berhalter dan kapten Tyler Adams menghadapi rentetan pertanyaan dari wartawan Iran menjelang pertandingan Selasa, dengan satu reporter menyatakan Amerika adalah negara ‘rasis’ dan yang lain menanyakan tentang kehadiran militer negara mereka di Teluk.

Akun media sosial AS juga menaikkan taruhannya dengan menerbitkan bendera Iran tanpa lambang Republik Islam.

Pemerintah Iran meminta FIFA untuk mengeluarkan AS dari Piala Dunia karena postingan kontroversial tersebut, namun permintaan tersebut ditolak.

Berhalter memang meminta maaf atas insiden bendera tersebut. “Terkadang hal-hal di luar kendali kita,” katanya. “Kami tidak fokus pada hal-hal di luar itu dan yang bisa kami lakukan hanyalah meminta maaf atas nama para pemain dan staf, tetapi itu bukanlah sesuatu yang kami menjadi bagian darinya.”

Namun masih dikhawatirkan pertandingan Selasa malam bisa meluap. Itu tidak terjadi, bagaimanapun, karena AS menang 1-0 di Stadion Al Thumama berkat gol Christian Pulisic. Hasilnya berarti tim Berhalter akan menghadapi Belanda di babak 16 besar pada hari Sabtu.

Iran, sementara itu, tersingkir dari Piala Dunia. Para pemain mereka jelas putus asa dengan hasil tersebut, dengan Rezaeian menangis. Bek Fulham Robinson siap menghibur rivalnya dan memberinya pelukan hangat dan obrolan ringan yang berlangsung beberapa detik.

Mempertimbangkan kehebohan seputar pertandingan Selasa malam, pelukan Robinson tidak diharapkan sama sekali. Insiden tersebut telah mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia politik dan membuktikan sepak bola dapat digunakan sebagai kekuatan untuk kebaikan bahkan dalam situasi yang paling menantang sekalipun.

Presiden AS Joe Biden tidak ramah terhadap Iran dengan tanggapannya. Dia mengatakan kepada wartawan: “USA! USA! Itu pertandingan besar, bung. Ketika saya berbicara dengan pelatih dan para pemain, saya berkata, ‘Kamu bisa melakukan ini’. Mereka pergi, ‘Eh [mungkin]’. Mereka melakukannya, Tuhan sayang mereka.”

sumber Mirror

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.